Selamat Datang

Ahlanwasahlan Para Pecinta Rasulullah SAW

Senin, 27 Juni 2011

Istighfar di Bulan Rajab


قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

(صيحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw : “Demi Allah, sungguh aku beristighfar pada Allah dan bertobat padanya setiap hari lebih dari 70X” (Shahih Bukhari)

ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang telah mengikatkan kita dengan rantai keluhuran, Yang membimbing dan menjaga kita dari musibah-musibah dan jebakan syaithan, yaitu rantai kekuatan keguruan yang bersambung kepada guru yang banyak bersujud, kepada gurunya lagi yang banyak bersujud, demikian seterusnya hingga sampai kepada pemimpin ahlu sujud, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita juga berada dalam benteng luhur dari para guru yang luhur, dari guru-guru yang hafal Al qur’an dan ratusan ribu hadits, hingga bersambung kepada gurunya yang demikian pula keadaan mereka hingga sampai pada imam ahlul hadits, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan kehadiran kita di majelis ini, kita juga mempunyai ikatan keguruan kepada guru yang khusyu’, yang bersambung pula kepada guru-gurunya yang khusyu’ hingga sampai kepada imam ahlul khusyu’, Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah tidak melepas ikatan kita ini selama-lamanya di dunia dan akhirat, selalu terikat dengan orang-orang mulia dan luhur hingga keadaan kita semakin luhur. Ingatlah sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

اَلْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“ Seseorang bersama dengan yang dicintainya”

Maka berpegang teguhlah kepada para shalihin, baik mereka yang masih hidup ataupun mereka yang telah wafat . Ketahuilah bahwa jangankan orangnya, barang-barang sentuhan para shalihin pun dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala sehingga membawa ketenangan bagi orang yang memakainya, dan hal ini telah dijelaskan oleh Allah subhanahu wata’ala di dalam Al qur’an Al Karim, ketika Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada seorang nabi di masa bani Israil agar memerintah Thalut untuk memimpin peperangan, namun rakyatnya menolak jika Thalut dijadikan pemimpin peperangan, karena Thalut tidak mempunyai pengikut, tidak pula mempunyai kekuatan atau harta sehingga tidak pantas untuk diangkat menjadi pemimpin. Maka Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آَيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آَلُ مُوسَى وَآَلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

( البقرة : 248 )

“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman”. ( QS. Al Baqarah : 248 )

Maka tanda kekuasaan Thalut yang telah Allah perintahkan kepada nabi di masa itu untuk menjadi pemimpin adalah datangnya peti yang dibawa oleh malaikat, yang mana didalamnya berisi ketenangan dari Allah subhanahu wata’ala yaitu barang-barang peninggalan keluarga nabi Musa dan kelurga nabi Harun, bukan hanya nabi Musa dan nabi Harun saja namun juga keluarga mereka , yang mereka adalah para shalihin. Dijelaskan di dalam kitab-kitab tafsir, diantaranya tafsir Ibn Katsir, Al Imam At Thabari, Al Imam Al Qurthubi, Al Imam Ibn ‘Abbas dan tafsir-tafsir lainnya menjelaskan bahwa kotak itu berisi sandal nabi Musa, pakaian nabi Harun serta beberapa pakaian dari keluarga nabi Musa dan nabi Harun. Namun di masa sekarang jika ada pusaka-pusaka seperti itu maka akan dikatakan hal yang syirik karena mereka tidak memahami Al Qur’anul Karim. Padahal Al qur’an telah menjelaskan bahwa barang-barang keluarga nabi Musa dan nabi Harun di dalamnya terdapat ketenangan, meskipun sebenarnya benda-benda tidaklah bisa membawa bahaya atau manfaat namun karena benda itu adalah bekas para shalihin, sama halnya seperti Hajarul Aswad meskipun telah dijelaskan dalam Shahihul Bukhari bahwa batu itu berasal dari surga, namun berkata sayyidina Umar ibn Khattab Ra:

إِنِّيْ لَأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ ، وَلَوْلَا أَنِّيْ رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ

“ Sungguh aku mengetahui bahwa kau adalah batu yang tidak memberi bahaya atau manfaat, jika bukan karena aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menciummu niscaya aku tidak akan menciummu”

Sebuah batu yang tidak dapat memberi bahaya atau manfaat, namun karena telah disentuh oleh Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka menyentuhnya pun disunnahkan dan membawa keberkahan, demikian sentuhan para shalihin dan terlebih lagi sentuhan imam atau pemimpin para shalihin Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh sebab itu berhati-hatilah terhadap kelompok yang selalu menjadikan hal-hal seperti ini sebagai sesuatu yang syirik, karena sungguh mereka berada dalam kebathilan yang perlu dibenahi, jangan dimusuhi atau diperangi namun jangan pula diam dengan kerusakan akidah yang meracuni wilayah kita. Mereka yang selalu mengembor-gemborkan dengan penyucian tauhid, namun kenyataannya tidaklah demikian, namun sebaliknya mereka telah melakukan penodaan tauhid, karena tauhid telah berdiri tegap sejak masa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersama al qur’an, bersama para sahabat, bersama para imam-imam madzahib, dimana dahulu para sahabat bertabarruk dengan bekas-bekas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hingga teriwayatkan di dalam Shahih Muslim bahwa sayyidatuna Asma’ binti Abu Bakr As Shiddiq Ra, setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat , jika ada orang-orang yang sakit mereka datang kepada sayyidah Asma, kemudian beliau mengeluarkan jubah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu mencelupkannya sedikit ke dalam air, kemudian air itu diminumkan kepada yang sakit maka sembuhlah orang itu dari penyakitnya. Kita semua mengetahui sebuah baju tidak mampu memberi bahaya atau manfaat karena hanya terbuat dari kain, namun karena baju itu telah dipakai oleh sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka baju itu membawa keberkahan dan ketenangan. Ketika nabi Musa As menghadap Allah di bukit Turisina, maka Allah subhanahu wata’ala berfirman :

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

( طه : 12 )

“Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.” ( QS. Thaha : 12 )

Padahal di saat itu nabi Musa As berada di dunia, tetapi ketika di malam Isra’ dan Mi’raj dimana nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke langit dan menghadap Allah namun Allah tidak memerintah beliau untuk membuka sandalnya, maka berkatalah penyair dalam syairnya “manakah yang lebih mulia sandal atau Jibril As”, Jibril tidak bisa naik kehadhratullah sedangkan sandal Rasulullah naik ke hadhratullah subhanahu wata'ala, tentunya yang lebih mulia adalah Jibril As, tetapi karena sandal yang hanya terbuat dari kulit kambing itu terikat dengan kaki sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan hal ini disebut dengan hukum taba’iyyah, yaitu terbawa atau mengikuti, semakin seseorang cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka akan semakin terbawa kepada kemuliaan. Jika hanya sandal yang terikat dengan kaki nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bisa sampai ke hadapan Allah, maka terlebih lagi jiwa yang mencintai sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beruntung kita hadir dalam kelompok para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan nama perkumpulan ini pun telah dipilih khusus dihadiahkan untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yaitu Majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, secara kaidah bahasa arab yang benar adalah Majelis Rasulillah, namun dikarenakan yang hadir di masa itu kebanyakan orang awam yang belum banyak mengerti agama dan bahasa arab, jika diberi nama dengan Majelis Rasulillah khawatir mereka akan bertanya-tanya lagi dan mengira ada nabi lain, karena mereka taunya hanya Rasulullah maka saya memberi nama dengan nama Majelis Rasulullah, namun majelis ini tidak ada perbedaan dengan majelis ta’lim lainnya karena semua majelis ta’lim adalah majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena pastilah yang diajarkan adalah ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada malam-malam mulia di bulan Rajab ini yang mana kita telah memasuki malam ke-20 Rajab, 20 malam telah meninggalkan usia kita di bulan Rajab ini dan tidak akan pernah kembali lagi dalam kehidupan kita, hanya tersisa beberapa malam lagi bulan Rajab untuk kita. Malam-malam doa, malam-malam istighfar, malam-malam munajat, malam-malam bertobat, hari-hari yang penuh dengan bunga-bunga kemuliaan ibadah untuk mencapai cabang hingga menuai buah keberkahan di bulan Ramadhan, mereka yang banyak beribadah di bulan Rajab dan bulan Sya’ban maka ia akan mendapatkan limpahan keberkahan di bulan Ramadhan, adapun mereka yang sibuk di bulan Rajab dan Sya’ban lupa dan jauh dari Allah, maka di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan mereka akan dibuat sibuk oleh Allah subhanahu wata’ala dengan urusan-urusan dunia, misalnya sibuk dengan urusan ketupat, rumah yang belum dicat, anak belum beli baju baru dan lainnya, padahal sepuluh malam terkahir adalah malam-malam Lailatul Qadr namun mereka disibukkan hanya dengan urusan ketupat dan lainnya untuk hari lebaran. Malam lebaran yang akan datang jika tidak ada perubahan bertepatan dengan malam Selasa, maka yang akan pulang kampung semoga selamat sampai tujuan, dan yang tidak pulang kampung kita tetap hadir majelis dan Insyaallah kita akan adakan Takbiran Akbar di masjid ini.

Kembali pada kemuliaan Rajab, bulan Rajab ini patut di muliakan. Sebagaimana yang telah diajarkan oleh guru-guru kita untuk memperbanyak istighfar, dan kita bergembira dengan banyaknya yang beristighfar di masjid-masjid dan mushalla di bulan Rajab ini, namun sangat disayangkan sebagian kelompok yang demikian tegasnya menentang istighfar di bulan Rajab, menentang puasa di bulan Rajab, yang ujung-ujungnya mereka akan menentang ibadah لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم. Kelompok-kelompok seperti ini hatinya keras bagaikan batu, mereka tidak mengenal shalawat dan cinta kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak mengenal kelembutan Rasulullah, tidak mengenal kasih sayang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mereka tau hanyalah pedang, pedang dan pedang ( kekerasan dan pertikaian). Yang akhirnya kelompok yang seperti ini ngambek karena melihat kelompok Ahlu sunnah waljama’ah semakin maju dan jaya, maka mereka pun ingin maju juga yang akhirnya memilih cara dengan bom bunuh diri atau menjadi teroris, orang yang seperti itu adalah orang yang frustasi karena ingin maju namun tidak pula maju. Mudah-mudahan di Jakarta tidak ada yang demikian, dan wilayah selain Jakarta juga dijauhkan oleh Allah dari kelompok-kelompok yang seperti itu, dan semoga mereka diberi hidayah oleh Allah,amin.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kembali pada hadits yang kita baca tadi, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً

“Demi Allah, sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali”.

Inilah dalil untuk kelompok yang menentang istighfar 70 kali setiap selepas shalat Subuh dan ‘Isya di bulan Rajab. Ini sebagai dalil yang jelas, hadits riwayat Shahih Bukhari, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beristighfar lebih dari 70 kali setiap harinya, maka kita beristighfar sebanyak 70 kali selepas shalat Subuh dan 70 kali selepas shalat isya’, karena Rasulullah beristighfar lebih dari 70 kali, maka angka 70 kita dapatkan dan lebih dari 70 kali pun kita dapatkan, sungguh indah ajaran para salafussalihin untuk mengikuti sunnah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, adapun kalimat istighfar dan taubat yaitu dengan mengucapkan:

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

“ Ya Allah ampunilah (dosa-dosa) ku, dan sayangilah aku, serta terimalah taubatku”

Bacalah kalimat itu sebanyak 70 kali di bulan Rajab, mengapa di bulan Rajab saja?, karena di bulan yang lainnya ada amalan-amalan yang lain yang akan kita amalkan, begitu banyak sunnah-sunnah yang belum kita amalkan,dan di bulan Sya’ban kita memperbanyak shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan di bulan Ramadhan kita memperbanyak membaca Al qur’an. Maka hal-hal yang kita lakukan selalu berada dalam jalur sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, oleh karena itu disebut dengan nama Ahlu Sunnah Waljama’ah ,,,,dan 4 Imam yang telah disepakati sebagai Imam Ahlu Sunnah waljama’ah. Dan 4 imam madzhab yang telah disepakati sebagai imam-imam ahlu sunnah waljama’ah karena sanad keguruan mereka satu rantai. Dimana Al Imam Ahmad bin Hanbal berguru kepada Al Imam As Syafi’i, dan Al Imam As Syafi’i berguru kepada Al Imam Malik, dan Al Imam Malik hidup satu zaman dengan Al Imam Abu Hanifah yang keduanya sering bertanya jawab satu sama lain. Begitu pula sanad kita ini berasal dari guru-guru kita hingga bersambung kepada imam-imam 4 madzhab. Oleh karena itulah kita senantiasa menjaga hubungan kita dengan Allah subhanahu wata’ala dengan memperbanyak istighfar terlebih di bulan Rajab ini.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Minggu yang lalu saya menyebutkan masalah kredit atau angsuran islami namun belum sempat saya jelaskan. Dalam Islam masalah kredit atau angsuran adalah sesuatu yang riba, dan masalah riba ini harus kita jauhi semampunya jika kita tidak terjebak dalam masalah kematian atau kemudharatan untuk diri pribadi atau keluarga, namun jika misalnya ada yang bekerja di Bank Konvensional maka apa yang harus diperbuat?, dimana di Bank Konvensional itu berlaku hal-hal yang riba, maka jika dengan tidak bekerja di tempat itu akan membawa mudharat untuknya atau keluarganya karena telah menanggung tanggung jawab yang besar maka lanjutkan untuk tetap bekerja dan sambil memperbanyak istighfar serta selalu berusaha mencari pekerjaan yang lain, dan jika telah mendapatkan pekerjaan yang lain dan lebih baik maka berpindahlah pada pekerjaan yang lebih baik itu. Dan bagaimana dengan angsuran atau kredit islami itu? caranya yang paling mudah adalah jika membeli barang maka tidak perlu menanyakan berapa persen bunganya, misalnya harga motor 10 juta jika dibayar cash, namun jika dengan kredit seharga 12 juta, maka jangan membahas masalah cash atau masalah kredit, namun cukup dengan mengatakan : “Saya beli motor ini seharga 12 juta dengan angsuran selama 2 tahun, saya bayar deposit dengan jumlah sekian dan tiap bulan saya bayar sejumlah sekian, dan jika saya telat sehari dalam pembayarannya maka saya akan membayar denda dengan jumlah sekian”, tidak perlu menandatanginya pernyataan yang menyebutkan Dp sekian, bunga sekian persen dan lainnya, cukup dengan cara seperti itu maka tidak akan terkena riba, motor atau mobil dan barang-barang yang kita beli halal, begitu juga halnya dengan segala macam angsuran yang lainnya. Maka yang ingin membeli barang dengan cara kredit atau angsuran gunakanlah cara yang seperti itu. Dan hal yang demikian jangan dianggap cara yang kuno atau malu untuk mengatakan hal seperti itu kepada penjual, justru mereka para penjual akan lebih suka karena mereka menganggap polos orang yang menggunakan cara seperti itu dan tidak tampak niat untuk menipu, dan hal seperti ini telah terbukti berkali-kali, teman-teman saya banyak yang melakukan hal yang demikian dan sangat dipercaya oleh penjualnya, karena penjual tau niat si pembeli baik dan tidak ada niat untuk menipu.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Besok malam acara Tabligh Akbar di Monas, acara pertama dalam sejarah Jakarta sejak 483 silam, ini kali pertama Allah memilih kita untuk mempelopori dzikir dan maulid nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk ulang tahun Jakarta, anugerah yang sangat besar, dimana hampir 500 tahun Jakarta ini berdiri dan baru kali ini kita dipilih sebagai pelopornya untuk memuliakan kota Jakarta dengan gemuruh dzikir يا الله dan dengan gemuruh shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Jakarta inilah ibukota negara muslimin terbesar di dunia yang akan merayakan ulang tahunnya dengan dzikir dan shalawat kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika kita memasuki kota Demak maka akan kita dapati tulisan “ Demak Kota Wali “, jika kita masuk ke kota Kudus maka akan kita dapati tulisan “Kudus Kota Beriman”, dan ketika masuk kota Jakarta dalam waktu dekat insyaallah akan kita dapati tulisan “ Jakarta Kota Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam”, bukan mau merebut Jakarta, namun hanya sekedar nama saja, namun terbukti bahwa majelis shalawat paling banyak di Jakarta, majelis ta’lim paling banyak di Jakarta, majelis dzikir paling banyak di Jakarta, maka pantaslah jika kita namakan Jakarta ini sebagai Kota Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan mau merevolusi Jakarta, karena kerukunan antar ummat beragama tetap kita jalin, tawuran semakin sirna, narkotika semakin sepi dan tidak ada pembelinya, demikian pula tempat-tempat perjudian, tempat-tempat prostitusi akan dengan sendirinya tersingkir jika tidak ada yang meminatinya, hal itulah yang kita harapkan untuk membenahi kota Jakarta ini. Besok malam merupakan tanggung jawab besar bagi kita untuk mensukseskan acara akbar ini, karena jika acara ini sukses dan mudah-mudahan yang hadir lebih banyak, serta cuaca juga cerah, maka dengan hal ini dari tahun ke tahun akan berlanjut dan kita lah yang akan memulainya. Ingatlah bahwa nama-nama kalian tercantum mungkin hingga ratusan tahun selanjutnya ulang tahun DKI akan dirayakan dengan acara dzikir, maulid dan shalawat, maka kalianlah yang pertama kali mempeloporinya, maka bangkitlah dengan kalimat الله أكبر، الله أكبر ، الله أكبر Kita jadikan Jakarta sebagai kota yang aman, tertib dan terkendali, lahir pemuda-pemudi dan generasi baru yang berhati luhur, dan berjiwa sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Di acara besok malam insyaallah 99% Gubernur DKI Jakarta kemungkinan akan hadir dan juga bapak Kapolda Metro Jaya sudah saya hubungi dan beliau siap untuk hadir dan Muspida wilayah DKI Jakarta kesemuanya akan hadir untuk berdzikir dan bershalawat bersama, alangkah indahnya majelis ini karena akan mengawali ulang tahun Jakarta dengan shalawat dan dzikir, yang mana ulang tahun Jakarta ratusan tahun yang lalu selalu dirayakan dengan hal-hal yang bersifat maksiat namun kali ini akan dirayakan dengan doa, dzikir dan shalawat, semoga Jakarta semakin makmur, selalu dilimpahi rahmat dan keberkahan , amin allahumma amin. Hadirin hadirat, selanjutnya kita berdzikir bersama dan sebelumnya kita beristighfar bersama mencontoh dan mengikuti sunnah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan salafussalihin…

فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ...70 x وَقُوْلُوْا جَمِيْعًا

Ucapkanlah bersama-sama

يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ.

Hadirin hadirat, jangan risau dengan keadaan saya seperti ini, saya tidak apa-apa kemarin hanya opname 3 hari saja karena ada masalah lagi dengan peradangan otak belakang saya disebabkan stress dan kelelahan saja dan kurangnya tidur dan hal itu sudah biasa. Maka jika telah terjadi hal seperti itu maka saya harus istirahat namun terkadang karena akan ada event-event besar maka penyakit itu sering kambuh dan kambuh itu dari Allah subhanahu wata’ala supaya tidak terlalu stress memikirkan hal-hal yang sudah Allah siapkan kemudahannya. Maka tidak ada masalah apa-apa, hanya saja jika saya menyampaikan tausiyah dengan berdiri saya terkadang suka pusing maka saya memilih untuk duduk saja. Insyaallah kita bertemu esok malam, bawalah seluruh teman, saudara dan keluargamu sebanyak-banyaknya, kita kerahkan semua jamaah Majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena kita hanya memasang baliho di Jakarta saja, namun banyak juga yang akan datang datang dari Sukabumi, dan Bogor insyaallah. Selanjutnya kita baca qasidah Muhammadun secara ringkas kemudian doa penutup oleh guru kita Al Habib Hud Bin Muhammad Baqir Al Atthas, yatafaddhal masykuuraa…

Selasa, 14 Juni 2011

Almamater Pembawa Mahabbah Rasul SAW.


Kisah Jamaah Majelis Rasulullah SAW,
Awal kisah, kisaran thn 2006 saya (AB), lulus sekolah daerah bandung kemudian akan melanjutkan kuliah di salah satu universitas di jakarta, niat saya ingin meneruskan kuliah di negeri tapi saya hnya dapat universitas swasta jurusan perhotelan daerah tebet. kemudian saya pindah dari bandung, lebih tepatnya ngekost ke jakarta dengn misi lanjutkan kuliah. setelah saya mencari-cari tempat kos yng saya dapat dekat dng kampus saya.

singkat cerita, 1tahun saya kuliah saya hnya bisa merasakan gemerlapnya kota metropolitan jakarta, dengan kondisi penuh kemungkaran tiap malamnya dah harinya, sampai di kamar penuh dengn poster anak band, suatu hari saya sedang berjalan malam hari di daerah dekat kostan saya, diperjalanan saya melihat puluhan pemuda-pemudi dng mengendarai mtr, dengan menggunakan jaket yg seragam lengkap dengan ciri islamnya, lewat depan saya, "Majelis Rasulullah SAW" itulah yg pertama x saya liat dan baca dijaketnya.. keesokan harinya malam juga saya kembali liat dng pemuda pemudi yg berbeda x ini dengn jaket bertuliskan "Majelis Nurul Musthofa".. hari ke 3 saat hati saya sedang gundah gulana dengan penuh permasalahan hidup, saya stres menghadapinya. waktu maghrib di malam minggu saya sedng duduk sambi meratapi nasib, lewat seorang jamaah yg ingin ke musholla dng mengunakan jaket majelis Rasulullah SAW, saya cukup kaget dan tercengang, pertanyaan mengherankan dalam diri sya,: "jaket apa itu sih?? kyanya setiap orang punya, sering banget saya temui..
saat itu pula saya beranjak dan krna posisi hati yg penuh dng masalah saya ingin menginkjakn kaki untuk meminta pertolongan dengan Tuhan yang menciptakan saya, sya bergegas ke musholla, sampai di mushola sya bertemu pemuda tadi yg mengunakan jaket itu, selepas sholat saya duduk di pojokan musholla sambil berdzikir (dan entah apa yg saya bisa baca dzikir) krna sya saat itu hnya pendosa yg tiap harinya berlumur dosa. sambil itu saya melihat kearah pemuda yg memakai jaket itu, sambil bertnya-tanya dari dalam diri, : bagus juga jaketnye ya?? kira-kira beli dimana ya?? pengen ahh beli..

Suatu saat saya telusuri dari manakah jaket itu, dan saat saya menemukan semua infonya, ternyata jaket itu berasal dari pekumpulan pemuda pemudi islam di tanah jakarta, singkat cerita suatu mlm selasa saya berniat ingin membeli jakte itu dengan mendatangin tempat majelis itu berlangsung di daerah pancoran, masjid al-munawar, sesampainya disana, Subhanallah, berbulan-bulan saya di jakarta baru x ini lewat kawasan al-munawar ini ternyata banyak sekali orang.. sampai situ saya denagn wjah bingung saya liat kanan kiri pemuda pemudi dengan mengunakan jaket yg saya ingin beli, sampai saat pengajian itu dimulai, dengn suasana di pinggir jalanan tempat para pedagang islam menjajakan dagangannya, saya kemudian menanyakan satu-satu dmn yg menjual jaket itu, ternyata smua bilang kalo jaket itu di jual hnya di dalam halaman masjid di kios nabawi namanya.. saya ingin masuk kedalam tapi krna posisi halaman masjid penuh dengn jama'ah saya bersabar dengan menunggu sampai pengajian selesai, dan saat itu pula entah cahaya dari mana saat saya sdng mendengrkan ceramah seorang ustd pemimpin majelis itu (habib munzir) subhanallah indahnya wajah beliau, lembutnya suasana dan hangatnya kebersamaan disana, sampai 1xnya saya mengaliri air mata dosa saya saat itu, dng dzikir.. subhanallah saat itu saya ingat, saya hamba beragam islam tapi saya tidak kenal dengan nabi saya. mungkin saat itu melalui beliau saya di kenali dengan nabi saya. selepas pengajian, jamaah yg berhamburan untuk plang saya berdesakan masuk ke dalam buat beli jaketnya. untunng saja saya tidak kehabisan, pas sekali tinggal 1, saya liat di kios itu bayk sekali pernak pernik (gantungan, buku, helm dll) lambang keislaman. dari daam diri sya berucap, : "suatu saat saya akan kembali lagi kesini dan membeli semua yg saya inginkan, krna bagus-bagus pernak perniknya" setelah saya beli saya kemudian pulang sambil berjalan kaki krna tdk teralu jauh dri kostan saya.


hari" saya selalu di buat penasaran dengan kehadiran jaket MR itu.. selang beberapa hari dan akhirnya saya menemukan moment indah lagi, sejak saat saya beli jaket dan hadir ke MR hati saya perlahan selalu menyadari keberadaan tuhan saya, Allah SWT. dengan wlalupun kdang, sholat ke mushoa. suatu saat saya kemusholla, sholat maghrib, saya bertemu pemuda itu(yg menggunakan jaket itu, krn saya kemushola menggunakan jaket MR, saya pun langsung di tegor beliau, :
beliau: Salam, anak muda pecinta Rasulullah SAW?
sambil bengong saya jwb: salam juga.. :)
beliau: nte nak MR jg wan?
saya: iya (sambil malu-malu)
dan terus berbincang". singkat cerita, setelah ba'da isya saya semakin akrab dengan beiau, kemudian beliau mengajak saya ikut MR pda wktu itu mlm minggu. dalam pikiran sya bimbang, krn saya hrs latihan band dan disisi lain saya penasaran dengn ajakannya, krna sudah lama saya ingin ikut lagi.. akhirnya saya memutuskan untuk ikut.. sesampainya di tempat tujuan saya hnya bisa terus tecenganng dengn keadaan yg penuh dengn manusia.. trus dilanjutkan konvoi ke tempat ziarah, disini jg moment saya semakin mencintai dan yakin dengn majelis ini krna saya berhasil mencium tangan habibana munzir..
sepulangnya majelis saya dijanjikan diajak kalo tiap mlm minggunya majelis dengan beliau.

hari demi hari minggu demi minggu saya terus lewati, mlm selasa saya hadir sendiri di pancoran dng jalan kaki, kdng kalo majelis hariannya deket/terjangkau saya hadiri dng sepeda dan mlm minggunya, terus dan terus kehadiran saya semakin membuat mahabbah saya pada Rasulullah SAW semakin tinggi. perlahan tapi pasti, kutinggalkan sedikit demi sedikit kebodohan-kebodohan dalm hidup saya. yang tdnya kamar penuh dng poster" band saya ganti dng poster habaib sampai ketika saya disuruh aktif di musholla oleh sepuh, untuk pemuda" disana, saya mengalang pemuda-pemuda perlahan metode yg diterapkan guru mulia saya terapkan deng kelembutan, walhasil da sekitar 5-10 orang berhail saya ikuti, subhanallah dengan keadaan saya yg dulu hanya pendosa hari ini saya bisa mengajak para pendosa dalam kemuliaan, saya buat maulid kecil-kecilan. semakin hari saya terus hadri di majelis Rasulullah SAW dan saya di ajakin ke majelis lainnya, sampai kenal dengn beberapa habaib.. tapi tak akan lupa dengan "KAROMAHNYA ALMAMATER MAJELIS RASULULLAH SAW" yang terus saya basahi dengan minyak wangi Wardah.
mungkin inilah akhir cerita saya yg penuh dangan rahasia-rahasiaNYA.
Waullahua'llam bisshoab

*penuis sendiri hnya bisa berlinang air mata menddengar kesaksiannya, semoga Allah SWT memberikan kita ilmu yg bermanfaat agar bisa istiqomah di jalannya dan semoga kita bisa terus menjaga almamater Sayyidina Muhammad SAW..



Wassallam.


Salam rindu Para Pecinta Rasulullah SAW.

Jumat, 13 Mei 2011

USWATUN HASANAH SANG PEMILIK SURGA TERTINGGI DENGAN MAKANANNYA,BAJUNYA,RUMAHNYA,DAN SEMUANYA.

RENUNGKAN....!!!

KEINDAHAN DI HATI RASULULLAH,KEDAMAIAN DALAM HIDUP RASULULLAH,JALAN SURGA BAGI PETUNJUK RASULULLAH,NAMUN JADI KUTUKAN BAGI UMMAT YANG TEROBSESI OLEH HUBBUD DUNYA.
SILAHKAN TENTUKAN ARAH MELANGKAH...APAKAH JALAN SURGA MENGIKUTI JEJAK RASULNYA SEBAGAI PERNYATAAN PENGIKUTNYA,ATAU JALAN LAIN YANG BERBEDA HALUAN DENGAN JEJAK DAN APA YANG TELAH DI AJARKANNYA.

BILA RASULULLAH KAU SEBUT DENGAN USWATUN HASANAH DALAM HIDUPMU,LALU BENARKAH DEMIKIAN...DENGAN CARA MENGUTUK HIDUP DALAM KELUHAN DAN RATAPAN KETIDAK TERIMAAN SERTA MERUBAH HALUAN DENGAN KADAR OBSESI YANG BERLEBIHAN DALAM HAL KEHIDUPAN YANG TIADA BERMAKNA DALAM HAKIKAT TUJUAN FANA.

APAKAH ITU PARA PENGIKUT SETIA,APAKAH ITU PARA PENGHARAP KEPERCAYAAN DARI SEORANG PENGIKUT SETIA,APAKAH ITU SUATU PERNIAGAAN DARI SYAFAAT SEORANG USWATUN HASANAH,APAKAH ITU SUATU...DAN SUATU...

INGATLAH BAHWA SANG USWATUN HASANAH BERSABDA PADA SAHABATNYA BAHWA ALLAH TIDAK MENYUKAI DARI HAMBA-HAMBANYA YANG MEMBELANJAKAN HARTANYA UNTUK BAHAN BANGUNAN. INGATLAH KETIKA SANG USWATUN HASANAH MEMALINGKAN MUKANYA DARI SAHABATNYA YANG MEMBANGUN RUMAHNYA DENGAN BENTUK DAN BENTUK.
INGATLAH BAHWA SEMUA ITU KENYATAAN YANG TAK DAPAT DI PUNGKIRI,DAN INGATLAH WALAU RASULULLAH TELAH PERGI KITA AKAN MENEMUINYA DENGAN RATAP SEDIH PENUH HARAP ATAS APA YANG ADA DI TANGANNYA,ADALAH SYAFAAT.

INGATALAH SAAT SANG USWATUN HASANAH MENEMUI UMMUL MU'MININ (ISTRINYA) DALAM KE ADAAN MENAMBAL BAGIAN DARI SISI RUMAHNYA YANG RETAK,MAKA BELIAU MENYAPA DENGAN BAHASA YANG SANGAT INDAH YANG DI DALAMNYA ADA RIDHA ALLAH DALAM SETIAP KATANYA,YANG DI DALAMNYA ADA AMANAH DARI ALLAH KEPADA SETIAP HAMBANYA,YANG DI DALAMNY ADALAH PESAN BAGI SELURUH UMMATNYA,BELIAU BERSABDA,'' WAHAI ISTRIKU, SESUNGGUHNYA APA YANG KAU KERJAKAN ITU ADALAH SUATU YANG SEHARUSNYA ENGKAU BERFIKIR BAHWA UMURMU BELUM TENTU LEBIH PANJANG DARI UMUR RUMAH YANG RETAK INI,MAKA ALANGKAH BAIKNYA BILA KAU BENAHI RETAKAN DEMI RETAKAN YANG ADA DI HATIMU.''

INGATLAH BAHWA SETIAP SENYUMANMU DARI TATAPAN ISTANAMU ADALAH TANGIS LAPAR DARI PARA DHUAFA YANG BERSENANDUNG LIRIH DALAM BAHASA PERUT YANG MERINDUKAN SESUAP NASI,SENYUM MU DALAM TATAPAN ISTANAMU ADALAH PERIH LIRIH DARI HATI MEREKA YANG MEMANGGIL RINDU DALAM BAYANGAN MEJA MAKAN YANG PENUH DENGAN JANJI INDAH DARI PENGOBAT TANGIS SENDU DARI KELAPARAN YANG MENDERA.

INGATLAH BAHWA BUKANLAH USWATUN HASANAH SEORANG FAQIR YANG BERUSAHA MENGELAK DENGAN BERDALIH KEZUHUDAN,YANG BERUSAHA BERPURA DENGAN ALASAN QANA'AH,YANG BERUSAHA BERTABIR HIJAB DUSTA DENGAN BERPURA SABAR,YANG BERUSAHA MEMBELA DIRI DENGAN MENGATAKAN ''JANGANLAH KAU MENCINTAI DUNIA MELEBIHI KECINTAANMU PADA ALLAH.''

NAMUN BELIAU ADALAH HAQ DARI SETIAP BISIKAN HATI,HAQ DARI SETIAP PERKATAAN,ADALAH HAK DARI SETIAP TINGKAH LAKU,DAN ADALAH HAQ DARI SETIAP KEPUTUSAN. KARENA BELIAU ADALAH USWATUN HASANAH,YANG MELIHAT CAHAYA,DAN BERDIALOG DENGAN PEMILIK CAHAYA,DAN BELIAU ADALAH PEMBAWA CAHAYA KEPADA KEGELAPAN DENGAN MEMBERI TERANG DARI SETIAP SUDUT KELAM.

BELIAU PEMILIK DO'A,BELIAU PEMILIK KASIH DARI SEBENAR-BENAR KASIH TUHANNYA,BELIAU ADALAH ISTIJABAH DARI SETIAP APA YANG BELIAU PINTA,BELIAU ADALAH AL INSANUL KAMIL YANG KAPAN SAJA BELIAU MEMINTA AKAN ADA IJABAH DENGAN TANPA ADA PENUNDAAN.

NAMUN BELIAU TIDAKLAH PERNAH MENOLEH PADA HARTA,PADA DUNIA,PADA ISTANA,PADA PERHIASAN,KARENA BELIAU MELIHAT BETAPA INDAH SURGA,BETAPA PEDIH NERAKA,BETAPA SENGSARA KUBUR,BETAPA GELISAH MIZAN DAN HISAB,BETAPA NISTA DAN HINA MAHSYAR,BATAPA DAN BETAPA....

INGATLAH USWATUN HASANAH SANG PEMILIK SURGA TERTINGGI DENGAN MAKANANNYA,BAJUNYA,RUMAHNYA,DAN SEMUANYA.

RENUNGKANLAH....

Oleh: Al-Habib Yusuf Alkaf

Senin, 25 April 2011

Naik turunnya iman seseorang

Saudaraku yg kumuliakan,
sungguh cinta makhluk kesemuanya akan fana, manusia hanyalah seonggok tulang, daging, darah, yg terbungkus kulit dan diisi ruh oleh Allah swt dan perasaan, maka sungguh jika kita ditinggal atau dikecewakan seonggok tulang, daging, darah dan kulit ini, jangan sampai kita terguncang, karena sungguh barangkali dibelakang itu semua terdapat hikmah yg luhur,

memang iman itu naik dan turun, dan jika sedang saat menurun dan risau, ingatlah mati..,

ketika tangan tangan para kekasih mengusung kita dan menurunkan tubuh kita kedalam lahad dengan airmata kesedihan, tahukah keadaan kita?, seluruh tali pengikat kafan dibuka, lalu wajah dibuka dari kafan..

tubuh ditaruh dalam posisi miring menghadap ke kanan yaitu kiblat, lalu punggung kita diganjal batu bata agar tubuh tidak terlentang lagi, yaitu tetap miring menghadap kiblat, dan wajah kita ditempelkan ke dinding kubur, agar terus wajah kita mencium tanah dinding kubur yg lembab itu....

lalu kayu kayu papan ditaruhkan diatas tubuh kita bersandarkan dinding kubur, menutup seluruh tubuh kita agar tanah tidak langsung menimpa tubuh, lalu tanah mulai ditumpahkan diatas tubuh kita..

setelah itu kita sendiri disana..., dalam kesempitan dan kegelapan.., panas.. gelap..

sendiri.. bukan sebulan atau dua bulan, tapi bisa ratusan tahun atau ribuan tahun sendiri..

tak bisa curhat..., tak bisa berhubungan dg siapapun.., tak bisa bergerak kemana mana..., tak ada pemandangan, tak ada warna, yg ada hanya kegelapan dan kegelapan.., menunggu dan menunggu.. ribuan tahun.. sendiri..

yg ditunggu adalah sidang akbar pertanggungan jawab.. harap harap cemas diselingi putus asa dan penyesalan.. itulah yg terus menghantui kita kelak..

ketika mengingat ini maka leburlah segala kekerasan hati, iapun mencair, dan jiwa terpanggil untuk sujud sambil menangis, mengadu pada Allah jika ingat akan hal itu karena hanya Dialah yg melihat keadaan kita saat itu..

hanya Dialah yg ada saat itu.. untuk inilah kita mendekat pada Nya.. agar Dia swt tak melupakan kita saat itu dan mengasihani kita yg telah terbujur kaku didalam tanah lembab ribuan tahun..

cinta Nya abadi.., dan cinta selain Nya swt adalah fana..

Allah swt itu sangat Indah, dan akan semakin indah terasa, dengan hubungan batin kita yg semakin banyak meninggalkan larangannya dan mematuhinya, Dia swt akan mengalirkan cinta kepada hati hamba Nya sehingga hamba Nya mulai tergila gila pada Nya swt,

nah.. inilah sorga terindah sebelum mereka mengenal sorga, dan kelak mereka melihat keindahan Allah, dan Allah jadikan tempat tinggal mereka di sorga, dan sungguh jika disuruh memilih untuk tinggal di neraka namun boleh melihat keindahan Allah maka semua mereka akan meninggalkan sorga dan masuk keneraka,

sebagaimana diriwayatkan ketika seorang hamba yg terakhir keluar dari neraka setelah mungkin ratusan ribu tahun dihancur leburkan di api neraka, setelah jutaan kali tubuhnya dihidupkan kembali dan disiksa, lalu ia dihadapkan pada Allah.., ia melihat Allah.., lalu Allah bertanya padanya, hambaku, berapa lama kau di api neraka?, hamba itu berkata : "aku tak pernah merasakan siksa neraka..".

kenapa?, hilang seluruh kepedihan neraka karena melihat keindahan Allah swt...,

nah.., namun Allah menempatkan hamba hamba yg rindu pada Nya adalah di sorga, merekapun mau masuk sorga karena diperintah Allah,
mereka meminta sorga karena tahu sorga adalah tempat terdekat pada Allah,
mereka mendambakan sorga karena itu tempat prang yg dicintai Allah,
mereka mengharap sorga karena di sorga lah mereka akan sering berjumpa dan melihat Allah..

semoga Allah swt menggantikan segala musibah itu dg anugerah, wahai Allah sungguh firman Mu adalah sumpah Mu yg Kau sampaikan pada kami, bahwa : SUNGGUH BERSAMA KESULITAN ADALAH KEMUDAHAN, DAN SUNGGUH BERSAMA KESULITAN AKAN DATANG KEMUDAHAN (Al Insyirah 6-7)

maka Demi sumpah Mu itu Wahai Allah segerakanlah bergantinya musibah mereka dg kemudahan dan anugerah, amiin.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a'lam

Kamis, 21 April 2011

Berdusta Atas Nama Rasul SAW (Majelis Rasulullah SAW)

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سَمُّوْا بِإِسْمِيِ، وَلَا تَكْنُوْا بِكُنْيَتِيْ، وَمَنْ رَأَنِي فِي الْمَنَامِ، فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَان لَا يَتَمَثَّلُ صُوْرَتِي، وَمَنْ كَذِبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأُ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Berilah nama dengan namaku, dan janganlah beri gelar dengan gelarku, barangsiapa yang melihatku dalam mimpi maka sungguh ia telah melihatku, dan sungguh syaitan tak mampu menyerupaiku, barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia mengambil (bersiap) tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari)


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha menciptakan alam semesta ini dan menjadikan setiap yang ada di alam semesta sebagai penuntun kepada keindahan-Nya, penuntun pada keagungan-Nya, sebagai penuntun bahwa Dia lah Yang Maha Ada dan Maha mengatur segala sesuatu. Semakin seorang hamba menghayati segala sesuatu yang ada di alam ini maka ia akan semakin memahami bahwa ia sangat tidak berdaya dibanding dengan Sang Maha Pencipta. Sungguh Sang Maha Raja alam semesta membukakan bagi kita hikmah-hikmah Ilahi dari waktu ke waktu dan dari zaman ke zaman, dan Allah subhanahu wata’ala telah menuntun hamba-hamba-Nya, hamba yang baik akan disiapkan baginya kebaikan, dan hamba yang jahat selalu dinanti untuk kembali kepada kelompok yang baik , Dialah ( Allah ) hakikat Yang Maha Baik dan mengawali kebaikan serta membagi-bagikan balasan-balasan luhur di dunia dan akhirah, sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
( البقرة : 186 )
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” ( QS : Al Baqarah : 186 )
Jika seseorang bertanya kepadamu (sayyidina Muhammad) tentang Allah, bagaimana wujudnya, seperti apa sifatnya dan yang lainnya, maka pertanyaan-pertanyaan itu diringkas hanya dengan satu jawaban “Aku (Allah) dekat” dimana jawaban itu membuat seorang hamba dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. Betapa indahnya jawaban Allah bagi yang bertanya tentang “Aku dekat”, namun dekatnya Allah bukan dekat dengan jarak , karena Allah subhanahu wata’ala Yang menciptakan jarak maka tidak bisa diukur dengan jarak, Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak, Allah Maha dekat bahkan lebih dekat dari urat leher kita bukan berarti DIA berada sangat dekat dengan kita, atau bahkan kedekatan-Nya lebih dari itu karena jarak bisa diukur dengan jauh atau dekat, mulai dari seorang hamba di alam ruh sampai masuk ke alam rahim kemudian lahir ke dunia, dan masuk ke alam kubur dan yang selalu bersama kita hanyalah Allah, maka hakikatnya Yang Maha Dekat hanyalah Allah subhanahu wata’ala namun tidak terlihat oleh mata kita, tetapi Dialah Yang Maha Dekat, terkadang secara logika hal ini sulit untuk diterima namun tidaklah mustahil, sebagaimana kita tidak melihat bulu mata kita padahal berada paling dekat dengan kita, dan kita tidak mendengar aliran darah yang mengalir di telinga padahal lebih dekat dari semua yang ada di telinga kita, namun Allah subahanahu wata’ala lebih dekat dari itu, dan makna “dekat” disini memiliki makna lebih, bukan dekat dengan jarak tapi yang dimaksud adalah dekat kasih sayang-Nya, dekat pengampunan-Nya, dekat kelembutan-Nya. Dia (Allah) menjawab seruan hamba jika ia memanggil-Nya. Namun jangan samakan dengan makhluk, karena jika makhluk memanggil maka dia akan menjawab dengan suara, namun Allah menjawab bukan dengan suara yang terdengar oelh telinga kita, tetapi menjawabnya dengan rahmat dan anugerah dan kasih sayang-Nya yang mana jawaban itu jauh lebih agung daripada sekedar jawaban suara. Maka memohonlah pengampunan doa kepada Allah karena Allah akan mengabulkannya dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah Hadits yang telah kita baca malam hari ini bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
سَمُّوا بِاسْمِي وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي
"Berilah nama dengan namaku, namun janganlah memberi kuniyah (gelar) dengan kuniyah ku." 
Merupakan hal yang sunnah bagi setiap muslim untuk memberikan nama dengan nama “ Muhammad” atau dengan nama-nama yang lainnya seperti Abdullah, Abdurrahman, dan lainnya boleh-boleh saja dengan nama-nama yang lain tetapi yang sunnah adalah memberi nama dengan menggunakan nama nabi kita “Muhammad“ shallallahu ‘alaihi wasallam, namun jangan menggunakan gelar Rasulullah yaitu “Abu Al Qasim”. Dalam hal ini ada perbedaan pendapat,, sebagian ulama’ ada yang mengatakan larangan itu hanya ketika di zaman nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam saja, karena di saat itu ada seseorang yang mempunyai putra yang bernama Qasim kemudian dipanggil juga dengan panggilan Abu Al Qasim maka orang itu pun menoleh dan Rasulullah juga menoleh, maka Rasulullah saw melarang untuk menggunakan gelar beliau shallallahu ‘alaihi wasallam di masa hidup beliau. Dan sebagian pendapat ulama’ mengatakan bahwa maksud hadits tadi gelar Rasulullah yang tidak boleh digunakan adalah sebutan “Rasulullah“ yang artinya utusan Allah, maka hal ini tidak diperbolehkan, adapun penggunaan nama majelis Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam hal ini tidaklah masalah, atau dengan menggunakan nama Muhammad Habibullah yang artinya Muhammad kekasih Allah. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa larangan itu hanya ketika masa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam saja, adapun setelah beliau wafat dan di masa sekarang hal itu diperbolehkan (gelar Abul qasim). Dan selayaknya jika kita memberi nama awali dengan nama nabi kita “Muhammad” kemudian disambung dengan nama yang kita inginkan. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي
“Barangsiapa melihatku di waktu tidur maka dia benar benar telah melihatku, karena syeitan tidak dapat menyerupaiku”
Betapa indahnya wajah beliau sehingga Allah melarang syaitan untuk menyerupainya. Jadi jika seseorang bermimpi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam namun sangat jauh dengan sifat-sifat nabi, misalnya wajahnya gelap atau ada sesuatu yang kurang indah maka hal itu adalah cermin dari hati yang kurang baik. Maka semakin tinggi iman seseorang maka ia akan semakin sempurna dalam melihat wajah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam mimpinya, namun mimpi melihat Rasulullah atau tidak janganlah dibuat sebuah acuan akan cinta kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“ Saya sudah membaca shalawat sekian banyak tapi kok tidak juga bermimpi bertemu Rasulullah ?!”,
yakinlah bahwa Rasulullah menjawab shalawat dan salam mu, mungkin saja kenikmatan itu akan dilimpahkan kelak saat kita dalam keadaan sakaratul maut, atau di hari-hari yang telah dekat dengan kematian kita, atau mungkin kelak di hari kiamat. Diriwayatkan dalam sebuah riwayat yang tsiqah bahwa ketika salah seorang shalih bermimpi bertemu Rasulullah, dimana dia adalah orang yang selalu rindu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang tidak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena ingin berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka dia pun sering melihat Rasulullah di dalam mimpinya, lalu di dalam mimpi itu ketika di padang mahsyar ia melihat kumpulan manusia yang memenuhi padang mahsyar, mereka saling tindih satu sama lain, yang masing-masing ada yang berubah wajahnya, ada yang berbau busuk dan lain sebagainya, kesemuanya dalam keadaan yang sangat bingung, ketika itu tiba-tiba barisan para malaikat melintas dan lewatlah rombongan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para nabi, syuhada’, para awliyaa’ dan shalihin, maka orang shalih tadi hanya melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena desakan para malaikat yang membatasi orang-orang yang mendekat, ketika barisan para malaikat itu melintas maka lewatlah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan orang shalih itu tidak bisa mendekat apalagi berbicara kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ia di dalam mimpi itu dia berkata kepada orang yang berada di sebelahnya: “jika kelak kamu bertemu dengan Rasulullah maka sampaikan salamku bahwa aku rindu kepadanya, dulu di masa hidupku di dunia aku selalu merindukan Rasulullah, jika aku masuk neraka sampaikan kepadanya bahwa aku telah berada di tempat yang layak untukku sebagai pendosa (yaitu neraka)”,
maka setelah ia berkata demikian barisan yang melintas tadi tiba-tiba berhenti karena Rasulullah berhenti, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berbalik dan berkata : “ wahai Fulan, aku tidak melupakan orang yang merindukanku”,
lalu beliau membuka kedua tangannya kemudian orang itu berlari dan memeluk sang nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan menciuminya. Semoga kita diberikan anugerah oleh Allah untuk bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, amin. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
”Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia mengambil tempat duduknya di neraka”
Maka berhati-hatilah dari berdusta atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan mengatakan seseuatu dari beliau padahal tidak demikian. Oleh karena itu jika kita melihat riwayat Shahih Muslim di awal-awal nya adalah ucapan para sahabat yang sebenarnya berat untuk mengucapkan hadits-hadits nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Abu Hurairah RA berkata :
“ jika bukan karena aku telah mendengar hadits nabi بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ آيَةً (sampaikanlah (sesuatu) dariku meskipun satu ayat), maka tidak akan aku mengeluarkan 1hadits pun dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”,
karena takut dan khawatir jika ada kesalahan atau salah ucap dalam menyampaikan hadits-hadits tersebut. Maka banyak dari para sahabat yang diam dan tidak mau berbicara tentang hadits rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, banyak para sahabat yang tidak meriwayatkan satu hadits pun karena takut termasuk dalam hadits ini, diantaranya yg sangat sedikit meriwayatkan hadits adalah sayyidian Ali bin Abi Thalib Kw dimana jika beliau ingin menyampaikan maka yang beliau lebih banyak menyampaikan adalah ucapannya, beliau tidak berani mengucapka perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam padahal beliau tahu banyak tentang hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hadirin hadirat, dan di saat ini kita dalam keadaan musim wabah penyakit aqidah yang banyak mendustakan hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, hadits yang shahih dikatakan dha’if, hadits yang dha’if diakatakan sebagai hadits mardud (tertolak atau palsu dll). Hadits dha’if tidak dapat digunakan sebagai dalil suatu hukum, namun selain dalil hokum, hadits dha’if boleh digunakan, dan banyak hadits dha’if yang digunakan untuk selain hukum, bahkan Al Imam Ibn Ahmad bin Hambal alaihi rahmatullah menggunakan hadits mulamasah (sentuhan pria dan wanita non muhrim tidak batal) sedangkan Al Imam Bukhari mendha’ifkan hadits itu, namun Al Imam Ibn Ahmad bin Hambal menggunakannya.
Jadi hadits dha’if pun jika dilihat oleh para imam dan para hujjatul islam bisa ada sandarannya dari Al qur’an atau hadits shahih maka mereka gunakan hadits dha’if tersebut, tidak seperti yang terjadi pada sebagian kelompok di zaman sekarang yang tidak mau menggunakan hadits dhai’f sehingga secara gampang menghukumi sesuatu dengan perbuatan bid’ah, syirik dan lainnya, hati-hatilah orang yang mendustakan ucapan Rasulullah saw itu bersiaplah untuk mengambil tempat di neraka jika hadits itu memang betul ucapan Rasulullah namun didustakan, mungkin dikarenakan masa kita sanagt jauh setelah Rasulullah 14 abad yang silam, mungkin karena perawi si fulan lupa sehingga terputus, maka dianggaplah dhai’if hadits tersebut karena hilang salah satu sanadnya. Maka para imam kita dan para ulama’ tidak langsung menghilangkan hadits-hadits dha’if, namun mereka tetap mengatakan bahwa hadits-hadits tersebut dha’if dan diperbolehkan beramal dengan hadits dha’if dalam fadhaail a’amal, (ibadah ibadah) demikian yang terdapat dalam madzhab Al Imam Al Syafi’i, maka jangan sembarangan membuang hadits dha’if, karena jika hadits itu memang betul ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan didustakan maka bersiaplah mengambil tempat di neraka, wal ‘iyadzubillah, semoga Allah melimpahkan hidayah kepada kita semua.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Selanjutnya saya ingin menyampaikan tentang program baru kita yang telah diinstruksikan oleh guru kita Al musnid Al Arif Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh yaitu halaqah (perkumpulan) Al qur’an, dan para jama’ah diharapkan untuk membuat halaqah ini, program ini mungkin sedikit aneh maka saya akan jelaskan agar para jamaah tidak kebingungan. Halaqah ini saya beri nama
HR (Halaqah Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam)
dengan prosuder kalian membuat group yang beranggotakan minimal 3 orang atau 2 orang jika suami dan istri, namun tidak boleh lebih dari 5 orang, kecuali anak-anak maka tidak apa-apa jika lebih dari 5 orang, dan mendaftar terlebih dahulu dengan mengambil nomer dari Ust. Syukran atau Ust. Muhammad Qalby, emngambil nomer untuk kita adakan khatam setiap malam selasa, halaqah ini seperti MLM (Multi Level Marketing) maka ajak orang-orang yang kalian kenal, misalnya di sekolah ajak 3 sampai 5 orang temanmu dan buatlah halaqah, kemudian nanti di rumah ajak ayah dan ibumu, jika punya istri atau suami maka ajak mereka juga, maka setiap orang bisa mempunyai halaqah 4 atau 5 halaqah jika mampu, adapun prosudernya adalah salah satu orang membaca Al Qur’an dan anggota yang lain mendengarkan dan menyimaknya, misalnya dalam kelompok ada 3 anggota A,B dan C, ketika A membaca Al Qur’an maka B dan C diam dan menyimaknya dan jika bacaan si A ada yang salah maka harus dibetulkan, begitu juga dengan anggota yang lainnya, maka dengan cara seperti itu kalian akan menjadi pembaca, pendengar dan sekaligus pengajar Al Qur’an, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam riwayat Al Imam Ahmad :
أَهْلُ اْلقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ
“Para Ahli Qur’an merekalah keluarga Allah dan pilihan – pilihanNya”
Al Imam Ibn Hanbal AR berkata bahwa cara yang terdekat untuk dicintai Allah adalah dengan Al Qur’an yaitu dengan membacanya baik dia memahaminya atau tidak maka dia akan semakin dekat kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفاً مِنْ كِتابِ الله ِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْر ِأَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ ، آلم حَرْفٌ ، وَلكِنْ ألِفٌ حَرْفٌ ، ولامٌ حَرْفٌ ، وَمِيمٌ حَرْفٌ
“ Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Alqur’an) maka baginya satu kebajikan dan setiap kebajikan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim satu huruf tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf ” (HR Tirmidziy)
Maka dalam ayat الم itu tidak dihitung satu namun dihitung ا ، ل ، م yang mana dalam setiap huruf terdapat pahala, maka semakin dekat kita kepada kalam Allah ( Al qur’an Al Karim ), dimana Al qur’an adalah surat cinta Allah kepada kita, maka jangan biarkan surat cinta itu berdebu di rumah-rumah kita, maka mulai sekarang halaqah ini dibuka pendaftarannya silahkan nanti selesai majelis bisa menghubungi Ust. Muhammad Qalby atau Ust. Syukran dengan cara sms atau telepon. Mengapa harus dengan nomer? Supaya kita tahu berapa jumlah anggota di halaqah kita, sebagaimana instruksi guru mulia juga. Jadi harapan kita adalah untuk menghidupkan kembali generasi Al qur’an, Alqur’an bukan untuk dijadikan sebagai pajangan, dimana zaman sekarang di rumah-rumah setiap orang muslim harus ada Alqurannya, bukan untuk dibaca namun sebagai simbol saja, maka marilah kembali kita hidupkan generasi Alqur’an dengan membuat halaqah dan membacanya setiap hari meskipun satu atau tiga ayat per hari, 10 ayat atau 100 ayat lebih bagus lagi, dan Rasulullah bersabda bahwa sebaiknya seseorang membaca Alqur’an setiap harinya 100 ayat , dan dalam riwayat lain Rasulullah bersabda bahwa sebaiknya dalam setiap satu bulan khatam satu kali dan hal itu adalah tingkatan yang menengah, sayyidina Utsman bin Affan RA menghatamkan Al qur’an setiap malam satu kali dan beliau berkata :
لَوْ طَهُرَتْ القُلُوْبُ لَمَا شَبِعَتْ مِنْ قِرَاءَة ِالْقُرْآنِ
"Seandainya sanubari itu suci, niscaya  tidak akan pernah kenyang (puas) dari membaca Al Qur’an.”
Maka dengan cara ini kita bisa mengistiqamahkan untuk membaca Al qur’an, dan bertempat dimana saja boleh, di masjid, di rumah, di sekolah, di kantor atau dimana saja, namun dengan cara berkelompok. Adapun untuk khatamnya setelah 2 atau 3 tahun lagi tidak masalah yang terpenting Al qur’an itu dibaca. Jika ada yang sudah biasa baca sendiri maka lanjutkan bacaannya dan buat lagi bacaan bersama kelompok, namun dengan semampunya jika tidak bisa maka jangan dipaksakan. Alhamdulillah hingga saat ini telah mencapai 100 halaqah dan mudah-mudahan bisa mencapai ribuan halaqah dan bisa puluhan ribu khatam, amin. Setelah majelis shalawat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bangkit di wilayah kita, kita bangkitkan generasi Al qur’an dengan ribuan kali khatam insyaallah. Sebagaimana instruksi guru mulia untuk menghidupkan kembali generasi Alqur’an. Insyaallah malam selasa depan kita mulai ada khatam karena telah banyak jamaah yang sudah memulai membacanya, dan yang belum khatam maka lanjutkan saja bacaannya jangan mulai dari awal lagi. Jadi kembali kita menghidupkan generasi al qur’an, dengan kita memulainya dan halaqah ini terus berjalan hingga sampai pada keturunan kita kelak, maka kita mendapatkan pahala sebagai pembangkit Al qur’an Al Karim disaat Al qur’an hampir mati di rumah-rumah muslimin . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّتِي عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِي فَلَهُ أَجْرُ مِئَةِ شَهِيْدٍ
“Barangsiapa yang berpegang dengan sunnahku ketika kerosakan ummatku baginya pahala seratus orang yang mati syahid”
Maka jika menginginkan pahala 100 orang syahid maka tidak perlu kita pergi ke medan perang. Dan dahulu di zaman para sahabat mereka membaca Al qur’an bersama-sama. Demikian yang ingin saya sampaikan, jika ada yang kurang jelas maka bisa ditanyakan kepada crew Majelis Rasulullah, selanjutnya yang kedua Majelis Akbar malam Senin yang akan datang di Jakarta Utara di masjid walikota, Alhamdulillah sekarang di wilayah Jakarta di setiap walikota kebagian jadwal maulid dan dzikir Jalalah setiap 5 minggu sekali, dengan harapan supaya Jakarta semakin makmur dan bersatu, kita semua merasa senang jika para masyarakat dan pemerintah bersatu dan sama-sama berdzikir. Selanjutnya kita berdzikir bersama agar Allah subhanahu wata’ala menenangkan kita, jiwa kita, kota kita, bangsa kita dan seluruh wilayah muslimin di barat dan timur. Dan semoga semua guru kita yang hadir dilimpahi rahmat dan keberkahan oleh Allah subhanahu wata’ala. Kita berdoa dengan kalimat yang terluhur dari semua kalimat, kalimat yang paling agung untuk diucapkan oleh setiap hamba, kalimat yang paling mulia untuk diucapkan setiap lisan..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا
Ucapkanlah bersama-sama
يَا الله...يَا الله... ياَ الله.. ياَرَحْمَن يَارَحِيْم ...لاَإلهَ إلَّاالله...لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ اْلعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ...لاَ إِلهَ إِلَّا الله رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيْمِ...لاَ إِلهَ إلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيْمِ...مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،كَلِمَةٌ حَقٌّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ اْلأمِنِيْنَ

Peran pemuda membangun Islam

Pertama, Syekh Abdul aziz bin Baz rahimahullah berkata: ‘Para pemuda pada setiap umat, mereka adalah tulang punggung yang membentuk unsur pergerakan dan dinamisasi. Dikarenakan dia mempunyai kekuatan yang produktif, kontribusi yang terus menerus. Dan suatu umat tidak runtuh –seringkali – kecuali ada di pundak para pemuda yang punya kepedulian dan semangat menggelora. Musuh-musuh Islam telah mengetahui hakekat ini, maka mereka secepat mungkin membuat rintangan di jalannya atau merubah cara pandang (hidupnya). Baik dengan memisahkan dari agama atau menjauhkan dari kedekatan mereka diantara ulama’. Dan pendapat yang benar di umatnya atau dengan memberikan label yang membuat mereka lari atau dengan memberi sifat yang tidak benar. Mengkaburkan image yang Allah terangi pandangan mereka dalam masyarakatnya atau membuat profokasi (buruk) dari sebagian pemerintahan.’ Fatawa Syekh Ibnu Baz, 2/365.
Kedua, dari penjelasan tadi bahwa pemuda Islam mempunyai peran yang penting, kegiatan yang sangat strategis untuk membangkitkan dirinya dari apa yang diinginkan kepadanya agar menjadi penjaga agama terhadap apa yang hampir (mengenai kepadanya).
Mungkin bisa kita ringkas peran itu, kegiatan itu adalah sebagai berikut:
Pertama : Ilmu Agama
Allah berfirman,
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ
“Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” SQ. Az-Zumar: 9.
Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَىْ كُلِّ مُسْلِمٍ
‘Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.’ HR. Ibnu Majah dan ia hadits hasan.
Maka ilmu agama ada wajib bagi setiap muslim, tidak mungkin orang bodoh memahami agamanya. Tidak mungkin membela dalam perkumpulan-perkumpulan dan milis-milis. Sementara orang bodoh, umat, kota, desa begitu juga keluarganya tidak dapat mengambil faedah darinya. Oleh karena itu bagi para pemuda, hendaklah bersegera (untuk mendatangi) halqah ilmu di masjid-masjid, markaz Islam. Dan menyingsingkan lengan baju waktu kosongnya untuk menghafal Al-Qur’an dan membaca buku-buku.
Berdakwah kepada Allah dan mengajarkan orang-orang
Allah berfirman,
( وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ) آل عمران/104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” SQ. Ali Imroh: 104.
Berdakwah dan mengajarkan adalah zakatnya ilmu. Maka wajib bagi orang yang menuntut ilmu agama untuk menyampaikan kepada yang lainnya, dan memberikan saham agar dapat memberikan hidayah orang kafir masuk Islam serta memberikan hidayah orang yang berbuat kemaksiatan menuju istiqamah (dalam beragama).
Sabar atas gangguan orang
Allah berfirman –lewat nasehat Luqman ketika menasehati anaknya,
( يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ ) لقمان/ 17 .
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). SQ. Luqman: 17.
Merupakan suatu keniscayaan – seringkali – seorang dai ditimpa gangguan perkataaan atau perbuatan.  Hal itu jangan sampai menjadi penghalang dalam melanjutkan dakwah kepada Allah. Agar diketahui bahwa para Nabi dan para utusan telah menimpah kepada mereka hal serupa sangat banyak sekali, sementara dia tetap berjalan dalam petunjuk dan jalannya, maka hendaklah bersabar dan mengharap (pahala).
Mentaati perintah dan menjauhi larangan
Pemuda muslim adalah yang taat kepada Tuhannya Ta’ala. Tidak mendengar perintah agama, melainkan dia yang pertama kali melaskanakannya. Dan tidak juga larangan melainkan dia yang pertama kali menjauhinya. Layak bagi pemuda semacam ini mendapatkan pahala di hari kiamat di bawah naungan Arsy Tuhannya. Diwaktu matahari sangat dekat panasnya di atas kepada orang-orang. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
( سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلا ظِلُّهُ : الإِمَامُ الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ … ) متفق عليه .
“Tujuh (golongan) yang Allah naungi di hari yang tidak ada naungan melainkan naungan dariNya, Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ketaatan kepada Tuhannya..” HR. Muttafaq’alaihi.
Penyucian diri
Diantara kebutuhan pemuda muslim, dan kita harus memberi nasehat kepadanya, hendaknya menjadikan dirinya mempunyai  waktu untuk penyucian (jiwa). Sehingga dirinya lebih semangat untuk mendidik dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang mudah untuk dilaksanakannya seperti qiyamul lail, puasa di hari-hari utama, membaca wirid dan zikir harian. Ini adalah bekal pemuda agar tetap konsisten dalam jalan hidayah. Disertai komitmen sabar dari sesuatu yang diharamkan, menjaga pendengaran dari kemungkaran. Begitu juga anggota tubuh lainnya terjaga dari terjerumus apa yang menjadi marah Tuhannya dan tidak rela darinya.
Diantara yang selayaknya dijaga oleh pemuda muslim pada masalah ini adalah menjaga diri, sebagai realisasi dari wasiat Nabawi dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika berujar kepada pemuda:
( يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ) متفق عليه
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu semua yang mampu (menikah), maka menikahlah. Karena hal itu lebih dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu sebagai perisai.’ HR. Muttafaq’alaihi.
Kata ‘Al-Baah’ adalah kemampuan biaya pernikahan diantaranya mahar dan nafkah. Dan kata ‘Al-Wija’ adalah perisai, karena puasa dapat melemahkan gejolak nafsu.
Berkumpul di sekitar para ulama yang terpercaya
Allah berfirman,
( وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا ) النساء/ 83
“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” SQ. An-Nisaa: 83.
Pemuda muslim jangan mengikuti perasaan dan semangatnya. Akan tetapi berjalan sesuai dengan jalan hidayah atas arahan para ulama’ terpercaya, para pakar yang mempunyai ilmu luas, pengalaman yang bermanfaat. Sehingga mengikuti jalan sesuai dengan nasehatnya, bekerja atas musyawarah darinya. Diharapkan hal itu lebih banyak bermanfaat untuk umat dan agamanya. Hal itu lebih terjaga dari propaganda membelokkan risalah kebenaran yang ditujukan kepada para pemuda dan (dapat) menyebarkan cahaya (kebenaran) di muka bumi.
Hendaknya menjadi contoh bagi orang-orang.
Ini adalah kondisi pencari ilmu, para dai kepada Allah. Maka pemuda muslim yang mengajarkan manusia dan mendakwahkan. Hendaklah jangan menyalahi perbuatan dari ucapannya. Bahkan dia selayaknya berakhlak mulia yang dia serukan. Melaksanakan ketaatan yang dia anjurkan kepada orang-orang. Dia sebagai contoh orang lain dalam (mengemban) amanah, istiqomah, kejujuran, menjaga diri dan akhlak wajib serta akhlak mulia lainnya.
Bangga dengan agamanya dan tidak mengikuti orang-orang kafir.
Allah berfirman dalam poin ini dan sebelumnya,
( قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ ) إلى قوله تعالى : ( لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ ) الممتحنة/ 4 – 6
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah.” (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.” SQ. Al-Mumtahanah: 4-6.
Kebanyakan yang kami lihat kelompok yang mengikuti orang kafir dalam pakaian, penampilan dan gerakannya adalah kelompok para pemuda. Sangat disayangkan. Oleh karena itu, peran penting bagi pemuda Islam adalah hendaklah dia bangga dengan agamanya. Tidak malu menampakkan syiar-syiar (agama). Tidak pura-pura ketika menunaikan ibadak kepada Penciptanya. Hal itu dapat membuat benci di hati orang-orang kafir. Prilakunya jangan menyerupai penampilan, begitu juga dalam pakaiannya. Hal itu menjadi panutan bagi para pemuda lain yang hanya ikut-ikutan budaya jelek barat yang kafir.
Berjihad dan mendermakan jiwa di jalan Allah
Umat Islam membutuhkan kekuatan pemuda Islam, oleh karena itu pemuda mengerahkan dirinya dengan mudah di jalanNYa untuk mengagungkan agamaNya. Ketika orang kafir menyerang negara Islam, maka secepat (mungkin) mempertahankan dan membela kehormatan umat Islam. Ketika keluarga dirampas, maka dia melindungi dan menjaganya. Dia dalam setiap kondisi sebagai tentara Islam. Dia terlihat dimana saja ketika dibutuhkan aktifitas dan kekuatannya. Sehingga dia dermakan dengan murah kepada Tuhannya Ta’ala. Teladanya akan hal itu adalah pemuda muslim dari kalangan para shahabat yang mulia. Seperti Ali bin Abi Tholib yang tidur di ranjang Nabi sallallahu’alaihi wa sallam di malam hijrahnya. Abdullah bin Abu Bakar radhiallahu’anhu dimana beliau mencari kabar Quraisy dan memberitahukan kepada Nabi sallallahu’alaih wa sallam dan Abu Bakar radhillahu’anhu. Seperti Usamah bin Zaid radhiallahu’anhuma ketika memimpin pasukan di dalamnya ada para shahabat senior radhiallahu’anhum.
Kami memohon kepada Allah agar memperbaiki kondisi umat Islam, dan menunjukkan para pemudanya untuk beraktifitas mendapatkan keredoan Tuhannya dan menjadikan sebagai petunjuk yang menerangi (jalan kebenaran).
Wallahu’alam .

Penyakit Cinta



artikel lalu, artikel “Kemana Cinta Harus Dilabuhkan?”, bisa kita simpulkan bahwasanya cinta itu terbagi menjadi dua jenis, yaitu cinta yang terpuji dan cinta yang tercela. Imam Ibnul Qayyim, rahimahullah berkata, “Jenis cinta tercela yang paling berat adalah mencintai sesuatu dengan kadar yang sama dengan cinta kepada Allah. Seorang itu telah mencintai sesuatu dan menyamakannya dengan kadar cintanya kepada Allah. Jenis cinta syirik ini merupakan penyebab utama kesengsaraan seorang. Sebaliknya jenis cinta terpuji yang paling besar adalah cinta hanya kepada Allah. Jenis cinta ini adalah penyebab utama kebahagiaan seorang. Mereka yang memiliki cinta ini meski masuk ke dalam neraka karena dosa-dosanya tetapi mereka tidak kekal disana .”[2]
Penyakit cinta yang paling mewabah umat, terutama para pemuda dan pemudi Islam adalah penyakit isyq (mabuk cinta/kasmaran), yang berarti الإفراط في المحبة, kecintaan kepada lawan jenis dengan kadar yang berlebihan[3]. Betapa banyak orang yang terfitnah dengan jenis cinta ini.
Renungkanlah kondisi kebanyakan orang yang dirundung cinta buta ini. Jika kita menimbang sisi keimanan dan ketauhidan yang mereka miliki dengan kondisi kecintaan yang menimpa mereka, maka timbangan atau jika kita mengukur keridhaan Allah dan rasul-Nya, maka timbangan antara keridhaan Allah dan rasul-Nya dengan keridhaan diri seorang yang mencintai kekasihnya tersebut akan sama beratnya. Bahkan sebagian pemabuk cinta secara terang-terangan lebih mencintai kekasihnya daripada menauhidkan Allah. Salah seorang dari mereka mengatakan,
يترشفن من فمي رشفات … هن أحلى فيه من التوحيد
“Perempuan-perempuan itu menghisap mulutku lebih nikmat daripada menauhidkan Allah.”
Yang lain mengatakan ia lebih bersyahwat kepada kekasihnya daripada rahmat Allah, dia mengatakan,
وصلك أشهى إلى فؤادي … من رحمة الخالق الجليل
“Berhubungan denganmu lebih aku senangi di hatiku daripada rahmat Allah, sang Pencipta yang Agung.”
Oleh karenanya, cinta buta ini tidak hanya menghantarkan seorang kepada kemaksiatan, bahkan cinta ini terkadang menghantarkan kepada kesyirikan dan kekafiran. Jika ia menjadikan kekasihnya sebagai tandingan selain Allah, berarti ia telah mencintainya dengan kadar yang sama dengan kecintaannya kepada Allah. Inilah kecintaan yang mengandung kesyirikan. Demikian pula, jika cintanya kepada sang kekasih melebih kecintaannya kepada Allah, maka cintanya ini merupakan jenis dosa cinta kesyirikan, keduanya tidak akan diampuni Allah karena termasuk syirik yang paling besar, kecuali dia bertobat.
Salah satu tanda kesyirikan dalam cinta ini adalah dia lebih mengutamakan keridhaan dan kesenangan orang yang dicintainya daripada keridhaan dan kesenangan Allah. Jika antara kepentingan Allah dan kepentingan yang dicintainya bertentangan, ia lebih menaati orang yang dicintainya daripada taat kepada Allah. Ia memberikan kepada yang dicintainya sesuatu yang lebih berharga dan tidak memberikannya kepada Allah.[4]
Oleh karena bahayanya yang teramat besar, salah seorang ulama pernah mengatakan,
لئن أبتلى بالفاحشة مع تلك الصورة أحب إلى من أن أبتلى فيها بعشق يتعبد لها قلبي ويشغله عن الله
“Saya lebih suka ditimpa musibah dosa melakukan kekejian daripada aku ditimpa dosa ‘isyq (cinta buta), sehingga hatiku beribadah kepadanya dan melalaikan diriku dari Allah.”[5]
Dampak Negatif Mabuk Cinta
Seorang yang tertimpa kasmaran (mabuk cinta) akan mengalami berbagai mafsadah (kerusakan), baik dalam hal dunia maupun agama. Imam Ibnul Qayyim rahimahulah menyebutkan beberapa mafsadah tersebut dalam kitabnya, Al Jawabul Kaafi. Berikut diantaranya,
  • Dia akan disibukkan dengan mengingat-ngingat makhluk dan mencintainya dari kesibukan dzikir dan cinta kepada Allah. Kedua dzikir dan cinta ini tidak mungkin menyatu dalam hati seorang karena keduanya akan saling bertarung dan yang akan menguasai adalah yang paling dominan.
  • Hatinya akan tersiksa karena objek yang dicintainya; karena barangsiapa yang mencintai selain Alah, ia akan tersiksa dengannya. Cinta buta meski terkadang dinikmati oleh pelakunya, namun pada hakekatnya ia merasakan ketersiksaan hati yang paling berat.
  • Hatinya tertawan dan terhina dalam genggaman orang yang dicintainya. Namun karena ia mabuk cinta, ia tidak merasakan musibah yang menimpanya, seperti anak burung dalam genggaman anak kecil yang mempermainkan burung kecil itu.
  • Ia disibukkan oleh kekasihnya sehingga lalai terhadap urusan agama dan dunianya. Tidak ada orang yang paling menyia-nyiakan agama dan dunia melebihi orang yang sedang dirundung mabuk cinta. Ia menyia-nyiakan maslahat agamanya karena hatinya lalai untuk beribadah kepada Allah. Kalau pun dia beribadah kepada Allah, dia akan melaksanakannya dengan hati yang lalai dari mengingat Allah, dia beribadah namun hatinya tertuju kepada kekasihnya.
  • Jika kekuatan setan menguasai seorang, ia akan merusak akal dan memberikan rasa was-was. Bahkan orang yang tertimpa ‘isyq mungkin tidak ada bedanya dengan orang gila. Dia tidak menggunakan akalnya secara layak. Padahal yang paling berharga bagi manusia adalah akal, yang akan membedakan antara dirinya denan binatang. Apa yang membuat gila seorang pria dalam kisah Laila Majnun atau orang yang sepertinya kalau bukan mabuk cinta? Hal ini seperti kata penyair,
قالوا جننت بمن تهوى فقلت لهم … العشق أعظم مما بالمجانين
العشق لا يستفيق الدهر صاحبه … وإنما يصرع المجنون في الحين
Mereka bilang, “Kamu tergila-gila dengan orang yang kau cintai?”
Aku pun menjawab, “Cinta buta lebih dahsyat daripada orang gila.”
Orang yang terserang cinta buta tidak akan tersadar sepanjang masa
Sementara orang gila akan siuman dari kegilaannya
  • Cinta buta akan merusak indera atau mengurangi kepekaannya, baik indera yang kongkrit maupun yang abstrak. Kerusakan indera maknawai (abstrak) akan mengikuti rusaknya hati, sebab jika hati telah rusak, maka organ pengindera lain seperti mata, lisan, telinga juga turut rusak. Artinya dia akan melihat yang keburukan kekasihnya sebagai sesuatu yang baik.
Mata hati akan buta melihat keburukan dan kekurangan orang atau sesuatu yang dicintainya, sehingga mata fisiknya tidak mampu melihat hal itu. Telinganya akan tuli mendengarkan celaan orang kepada orang yang dicintainya.
Berbagai kesenangan dan perasaan cinta buta akan menutup kekurangan dan aib, sehingga jika kesenangannya hilang dia akan melihat aib-aib itu. Semakin kuat kecintaan orang maka semakin pekat kegelapan yang menutup matanya sehingga tidak mampu melihat sesuatu dalam bentuk sebenarnya. Kata seorang penyair,
هويتك إذ عينى عليها غشاوة … فلما انجلت قطعت نفسي ألومها
“Kecintaanku kepadamu menutup mataku
Namun ketika terlepas cintaku, semua aibmu menampakkan diri”
  • Seperti yang disebutkan bahwa ‘isyq adalah berlebihan dalam mencintai, sehingga orang yang dicintainya sudah pada tingkat menguasai dan mengendalikannya. Ia selalu terpikir dengannya dan tidak pernah hilang dari dirinya. Itu artinya kekuatan jiwanya hanya digunakan untuk cintanya. Sehingga kekuatan untuk hidupnya hati dan kekuatan emosionalnya tidak berfungsi. Kalau fungsi ini tidak digunakan, maka fisik dan ruhnya akan terserang berbagai penyakit yang sulit disembuhkan.
Penyebab Cinta Buta
Setiap penyakit tentu ada penyebabnya. Orang yang berakal tentu berusaha untuk mencari penyebab penyakit tersebut sebagai upaya pencegahan. Demikian pula penyakit mabuk cinta, tentu ada penyebabnya. Kami sebutkan beberapa penyebab mabuk cinta/cinta buta secara ringkas kepada anda.
  1. Berpaling dari Allah
  2. Ketidaktahuan seorang tentang bahaya yang akan muncul karena mabuk cinta. Barangsiapa yang tidak mengetahui bahayanya niscaya akan terjerumus dalam kubangan cinta.
  3. Kekosongan hati. Inilah faktor terbesar yang menyebabkan seorang terjangkit penyakit isyq. Ibnu ‘Uqail pernah mengatakan, “Tidaklah penyakit asmara akan muncul kecuali atas orang yang suka melamun dan menganggur. Jarang sekali orang yang memiliki kesibukan terjangkit penyakit ini, baik kesibukan dalam bentuk memproduksi barang-barang ataupun berniaga. Apalagi seorang yang disibukkan dengan ilmu syar’i ataupun hukum syar’i.”[6]
  4. Media informasi yang merusak.
  5. Taklid buta.
  6. Pamer kecantikan atau tabarruj (bersolek ala jahiliyah)
  7. Mengumbar pandangan mata
Pandangan mata ibarat anak panah yang dilepaskan iblis sebagaimana yang terdapat dalam hadits. Siapa saja yang melepaskan pandangan tanpa kendali, niscaya akan merugi selamanya. Hal yang paling berbahaya bagi hati adalah melepaskan pandangan tanpa kendali. Sebab hal itu akan mendorong seorang untuk selalu mencarinya dan tidak akan mungkin untuk sabar menahan diri. Oleh karenanya syari’at ini memerintahkan umatnya untuk menundukkan pandangan. Apalagi model-model wanita zaman sekarang mengharuskan para pria untuk menjaga pandangan mereka.
Obat Cinta Buta[7]
Mengenai cinta buta ini, Ibnul Qayyim telah menyebutkan obatnya,
Pertama, untuk mengobati cinta buta ini seorang harus mengetahui bahwa yang menimpanya adalah sesuatu yang bertentangan dan menafikan tauhidnya kepada Allah. Ia juga harus menyadari bahwa ia melakukan semua itu adalah karena kelalaian hatinya kepada Allah. Oleh karena itu, ia harus mengetahui dan menyadari untuk bertauhid kepada-Nya, sunnah-sunnah-Nya dan bukti-bukti kekuasaan Allah.
Kedua, melakukan berbagai ibadah lahir dan batin sehingga hati dan pikirannya senantiasa berpikir kepada ibadah-ibadah tersebut. Hendaklah ia memperbanyak kembali dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh ketundukan, rendah diri dan keikhlasan. Tidak ada obat yang paling efektif daripada ikhlas hanya kepada Allah. Allah ta’ala menyebutkan ini di dalam Al Qur-an,(yang artinya),
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (Yusuf: 24).
Dalam ayat di atas,Allahya’ala menyelamatkan nabi Yusuf dikarenakan beliau adalah seorang hamba yang mukhlas (ikhlas dalam beribadah kepada-Nya).
Waffaqaniyallahu wa iyyakum

Rabu, 20 April 2011

Uluran Tangan yang Luhur

“ Tangan boleh menjadi penyebab dari banyak hal yang berhubungan dengan urusan-urusan maknawiyyah dan ghaibiyyah dan juga memiliki pengaruh yang luas dan jelas di tengah-tengah masyarakat. Maka dari situ, datanglah syariat yang suci kepada kita, yang membawa ajaran menghulurkan tangan untuk bersalaman sesama Muslim. Dan dijadi hal yan...g demikian itu suatu sebab bagi urusan yang berkaitan dengan hati, iaitu menghilangkan kedengkian di dalam hati.
Rasulullah bersabbda : "Saling bersalamanlah kalian, maka akan hilang rasa dengki dari hati-hati kalian".
( Guru Mulia al-‘Allamah al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz ibn Syeikh Abu Bakar bin Salim )
 

Mutiara Nasehat al-Habib Umar bin Hafidz


1. Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah2. Barang siapa Semakin mengenal kepada allah niscaya akan semakin takut.
3. Barang siapa yang tidak mau duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barang siapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.
4. Barang siapa menjadikan kematiaannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.
5. Barang siapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barang siapa percaya pada risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barang siapa yang membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.
6. Kedekatan seseorang dengan para nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini.
7. Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.
8. Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.
9. Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.
10. Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.
11. Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.
12. Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian) , lebih baik daripada melihat arsy dan seisinya seribu kali.
13. Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah SAW. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah SAW merupakan permulaan untuk fana pada Allah (lupa selain Allah)
14. Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.
15. Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.
16. Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.
17. Beliau RA berkata tentang dakwah, Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi daI dan tidak harus menjadi qodli atau mufti (katakanlah wahai Muhammad SAW inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku) apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.
18. Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasih- Nya.
19. Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adap (kebiasaan) baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka akan keluarlah keagungan adat darinya.
20. Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.
21. Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang Kholiq.
22. Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman.
23. Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya dan bangun malam.
24. Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).
25. Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.
26. Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.
27. Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu.
28. Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.